|
::: PROSES PEMBENTUKAN :::
Pembentukan Taman Nasional Gunung Merapi berdasarkan dari hasil kajian
potensi Gunung Merapi yang telah dilakukan oleh Departemen Kehutanan cq.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas
Gadjah Mada dan dikaji lebih lanjut oleh Tim Terpadu Departemen Kehutanan.
Tim tersebut merekomendasikan kepada Menteri Kehutanan untuk merubah fungsi
hutan lindung, cagar alam dan taman wisata alam di Gunung Merapi seluas
±6.410 Ha menjadi Taman Nasional Gunung Merapi melalui Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : 134/MENHUT-II/2004 tanggal 4 Mei 2004.
|
::: KONDISI UMUM :::
Taman
Nasional Gunung Merbabu berada di Kawasan Hutan Negara yang terletak di Kabupaten
Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung Merapi mempunyai ketinggian
sampai ±2.911 m dpl dengan kemiringan lebih dari 30ยบ. Sumber-sumber
air dari Kwasan Gunung Merapi merupakan sumber air utama bagi pemenuhan kebutuhan
air di daerah kota Yogyakarta dan sekitarnya. Selain memiliki sumber-sumber
air, Kawasan Gunung Merapi juga memiliki potensi flora dan fauna yang beraneka
ragam.
::: POTENSI FLORA & FAUNA :::
Potensi
flora yang ada di Kawasan Taman Nasional memiliki ±72 jenis flora, yang
didominasi oleh jenis pohon (Castanopsis argentia, BL) yang terdapat di hutan
alam primer. Sedangkan pada hutan sekunder dan hutan tanaman di dominasi jenis
pohon Puspa (Schima wallichii). Di samping itu pada kawasan hutan ini juga dijumpai
jenis anggrek endemic yaitu Panda Tricolor. Jenis anggrek ini termasuk langka
dan perlu untuk dilestarikan.
Potensi
Fauna yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merapi yaitu Elang Jawa dan dan
jenis burung lain seperti Bido (Spiolaris bido), Raja Udang (Pelargopis carpensis)
dan Sesep Madu (Aepthopyga siporaja), Ayam alas (Gallus gallus), Burung Gagak
(Accipiter trivirgatus), Burung Betet (Psittacula alexandri), Burung Prenjak
(Prinia familiaris olivaceae), Kelelawar (Pteropus sp), Burung Walet (Collacalia
esculenta). Selain jenis burung dijumpai juga Macan Tutul (Panthera pardus),
Harimau Jawa (Panthera sp), Bajing Tanah (Lariscus aisegnis), Kijang (Munteocus
muntjok), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus vittatus),
Garangan (Herpenes javanicus orientalis) dan musang (Paradoxurus hermaprodis).
::: POTENSI WISATA :::
Atraksi Biotis
Area Jalur Tarkking Kinahrejo-Tlogo Muncar
Berupa pemandangan hutan tropika pegunungan dengan kekayaan flora dan fauna
yang bernuansa volkan.
Tlogo Muncar dan Tlogo Putri
Atraksi
air terjun dengan tempat pemandian dan suasana alam yang indah. Tempat ini diyakini
oleh masyarakat, khususnya Tlogo Muncar pernah digunakan mandi puteri Majapahit
bernama Dewi Condrokirono.
Arboretum Kaliurang
Arboretum ini berisi jenis tumbuh-tumbuhan asli (endegeneous)dan exotic, khususnya
pinus.
Buki Turgo
Merupakan
jalan setapak dengan pemandangan keanekaragaman flora dan fauna. Pada bukit
ini terdapat atraksi ziarah makan Syeh Jumadil Qubra dan terdapat Gua Jepang
serta Ledik Paku.
Bukit Plawangan
Pada bukit ini juga terdapat pemandangan yang indah dan pada puncaknya terdapat
Gua Jepang yang mudah dicapai dengan jalan kaki.
Atraksi Abiotis
Lembah Sungai Boyong-Kali Urang Barat
Terletak
antara Dusun Turgo dan Kali Urang Barat. Daerah ini memilki kekhasan landskap
lembah sungai yang merupakan sisa-sisa endapan piroklastik aliran/endapan awan
panas (endapan wedus gembel). Kegiatan atraksi pada kawasan ini berupa petualangan
dan kepecinta-alaman atau wisata dengan "minat khusus".
Penggalian Pasir/Batu di Aliran S. Boyong, Dusun Kemirirebo
Merupakan
upaya pemberdayaan masyarakat dalam kaitannya dengan penggalian batu dan pasir.
Atraksi Sosio-Kultural
Adanya Desa tradisional Turgo yang memiliki kehidupan khas jawa khususnya Yogyakarta,
bangunan-bangunan rumah khas jawa yang mempunyai nilai-nilai religius tinggi.
Di samping itu masyarakat juga masih melakukan upacara-upacara traadisional
selamatan yaitu selamatan labuhan, selamatan malam selasa kliwon dan jumat kliwon,
selamtan ternak, selamatan sekul, selamatan jenazah, selamatan mencari orang
hilang dan selamatan orang kesurupan.
::: KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT :::
Mata
pencaharian masyarakat sekitar TAman NAsional Gunung MErapi yang berada di wilayah
Propinsi Jawa Tengah di dominasi sector perkebunan dan pertanian. Sedangkan
masyarakat di wilayah DIY selain sebagai petani juga usaha penginapan dan sebagai
pedagang. Di samping itu juga sebagian bergerak di bidang pertukangan batu dan
penggalian pasir.
Aksesibilitas
ke Taman NAsional Gunung Merapi sudah sangat baik, bahkan jalur pendakian sudah
tersedia. Ada 3 (tiga) jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para pecinta
alam, yaitu Jalur Selo (utara), Jalur Babadan (barat), dan jalur Kinahrejo (selatan).
Untuk mencapai puncak Gunung Merapi (Puncak Garuda) membutuhkan waktu rata-rata
4 jam.
::: KOLABORASI MANAJEMEN :::
Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi dilakukan dengan Kolaborasi Management
antara Departemen Kehutanan Cq. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam (PHKA), Pemeintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah ropinsi
Jawa Tengah Pemerintah Kabupaten Kalten, Pemerintah Kabupaten Magelang, Pemerintah
Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten Sleman dan Perum Perhutani.
Kolaborasi management adalah pengelolaan Taman Nasional, aspek kelembagaan dan
aspek teknis. Kolaborasi management dituangkan dalam kesepakatan bersama dan
dirinci dalam perjanjian kerja sama yang menguraikan tentang hak dan kewajiban
masing-masing institusi yang berkolaborasi.
::: FORUM REMBUG MASYARAKAT MERAPI :::
Forum Rembug Masyarakat Merapi merupakan wadah masyarakat di wilayah Gunung
Merapi untuk menyampaikan aspirasi sekaligus sebagai mitra kerja Pemerintah
yang melakukan kolaborasi dalam pembangunan dan pengelolaan Taman Nasional Gunung
Merapi.
Adapun tugas dan kewenangan pengurus Forum Rembug Masyarakat Merapi adalah :
- Forum dibentuk dari oleh dan untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah
Gunung Merapi atau yang mendapat dampak baik langsung maupun tidak langsung
akibat pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi.
- Menampung aspirasi masyarakat serta sebagai mitra dalam pengelolaan Taman
Nasional Gunung Merapi.
- Menyusun Rencana Kegiatan (action Plan) melalui penyerapan aspirasi mulai
dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
- Mengusulkan Rencana Kegiatan dimaksud kepada Pemerintah baik Pusat, Propinsi
maupun Kabupaten.
- Sebagai mitra kerja Pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan [engelolaan
Taman Nasional Gunung Merapi.
Forum Rembug Masyarakat Merapi terdiri dari :
Kabupaten Magelang : |
- Kecamatan Dukun
- Kecamatan Srumbung |
Kabuaten Boyolali : |
- Kecamatan Cepogo
- Kecamatan Selo
- Kecamatan Musuk |
Kabupaten Malang : |
- Kecamatan Kemalang |
Kabupaten Sleman : |
- Kecamatan Cangkringan
- Kecamatan Pakem
- Kecamatan Turi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar