Total Tayangan Halaman

Selasa, 15 Mei 2012

TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI


::: PROSES PEMBENTUKAN :::
Pembentukan Taman Nasional Gunung Merapi berdasarkan dari hasil kajian potensi Gunung Merapi yang telah dilakukan oleh Departemen Kehutanan cq. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan dikaji lebih lanjut oleh Tim Terpadu Departemen Kehutanan. Tim tersebut merekomendasikan kepada Menteri Kehutanan untuk merubah fungsi hutan lindung, cagar alam dan taman wisata alam di Gunung Merapi seluas ±6.410 Ha menjadi Taman Nasional Gunung Merapi melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 134/MENHUT-II/2004 tanggal 4 Mei 2004.
::: KONDISI UMUM :::
Taman Nasional Gunung Merbabu berada di Kawasan Hutan Negara yang terletak di Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung Merapi mempunyai ketinggian sampai ±2.911 m dpl dengan kemiringan lebih dari 30ยบ. Sumber-sumber air dari Kwasan Gunung Merapi merupakan sumber air utama bagi pemenuhan kebutuhan air di daerah kota Yogyakarta dan sekitarnya. Selain memiliki sumber-sumber air, Kawasan Gunung Merapi juga memiliki potensi flora dan fauna yang beraneka ragam.
::: POTENSI FLORA & FAUNA :::
Potensi flora yang ada di Kawasan Taman Nasional memiliki ±72 jenis flora, yang didominasi oleh jenis pohon (Castanopsis argentia, BL) yang terdapat di hutan alam primer. Sedangkan pada hutan sekunder dan hutan tanaman di dominasi jenis pohon Puspa (Schima wallichii). Di samping itu pada kawasan hutan ini juga dijumpai jenis anggrek endemic yaitu Panda Tricolor. Jenis anggrek ini termasuk langka dan perlu untuk dilestarikan.
Potensi Fauna yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merapi yaitu Elang Jawa dan dan jenis burung lain seperti Bido (Spiolaris bido), Raja Udang (Pelargopis carpensis) dan Sesep Madu (Aepthopyga siporaja), Ayam alas (Gallus gallus), Burung Gagak (Accipiter trivirgatus), Burung Betet (Psittacula alexandri), Burung Prenjak (Prinia familiaris olivaceae), Kelelawar (Pteropus sp), Burung Walet (Collacalia esculenta). Selain jenis burung dijumpai juga Macan Tutul (Panthera pardus), Harimau Jawa (Panthera sp), Bajing Tanah (Lariscus aisegnis), Kijang (Munteocus muntjok), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus vittatus), Garangan (Herpenes javanicus orientalis) dan musang (Paradoxurus hermaprodis).

::: POTENSI WISATA :::
Atraksi Biotis
Area Jalur Tarkking Kinahrejo-Tlogo Muncar
Berupa pemandangan hutan tropika pegunungan dengan kekayaan flora dan fauna yang bernuansa volkan.
Tlogo Muncar dan Tlogo Putri
Atraksi air terjun dengan tempat pemandian dan suasana alam yang indah. Tempat ini diyakini oleh masyarakat, khususnya Tlogo Muncar pernah digunakan mandi puteri Majapahit bernama Dewi Condrokirono.
Arboretum Kaliurang
Arboretum ini berisi jenis tumbuh-tumbuhan asli (endegeneous)dan exotic, khususnya pinus.
Buki Turgo
Merupakan jalan setapak dengan pemandangan keanekaragaman flora dan fauna. Pada bukit ini terdapat atraksi ziarah makan Syeh Jumadil Qubra dan terdapat Gua Jepang serta Ledik Paku.
Bukit Plawangan
Pada bukit ini juga terdapat pemandangan yang indah dan pada puncaknya terdapat Gua Jepang yang mudah dicapai dengan jalan kaki.
Atraksi Abiotis
Lembah Sungai Boyong-Kali Urang Barat
Terletak antara Dusun Turgo dan Kali Urang Barat. Daerah ini memilki kekhasan landskap lembah sungai yang merupakan sisa-sisa endapan piroklastik aliran/endapan awan panas (endapan wedus gembel). Kegiatan atraksi pada kawasan ini berupa petualangan dan kepecinta-alaman atau wisata dengan "minat khusus".
Penggalian Pasir/Batu di Aliran S. Boyong, Dusun Kemirirebo
Merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam kaitannya dengan penggalian batu dan pasir.
Atraksi Sosio-Kultural
Adanya Desa tradisional Turgo yang memiliki kehidupan khas jawa khususnya Yogyakarta, bangunan-bangunan rumah khas jawa yang mempunyai nilai-nilai religius tinggi. Di samping itu masyarakat juga masih melakukan upacara-upacara traadisional selamatan yaitu selamatan labuhan, selamatan malam selasa kliwon dan jumat kliwon, selamtan ternak, selamatan sekul, selamatan jenazah, selamatan mencari orang hilang dan selamatan orang kesurupan.
::: KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT :::
Mata pencaharian masyarakat sekitar TAman NAsional Gunung MErapi yang berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah di dominasi sector perkebunan dan pertanian. Sedangkan masyarakat di wilayah DIY selain sebagai petani juga usaha penginapan dan sebagai pedagang. Di samping itu juga sebagian bergerak di bidang pertukangan batu dan penggalian pasir.
Aksesibilitas ke Taman NAsional Gunung Merapi sudah sangat baik, bahkan jalur pendakian sudah tersedia. Ada 3 (tiga) jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para pecinta alam, yaitu Jalur Selo (utara), Jalur Babadan (barat), dan jalur Kinahrejo (selatan). Untuk mencapai puncak Gunung Merapi (Puncak Garuda) membutuhkan waktu rata-rata 4 jam.


::: KOLABORASI MANAJEMEN :::
Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi dilakukan dengan Kolaborasi Management antara Departemen Kehutanan Cq. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Pemeintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah ropinsi Jawa Tengah Pemerintah Kabupaten Kalten, Pemerintah Kabupaten Magelang, Pemerintah Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten Sleman dan Perum Perhutani.
Kolaborasi management adalah pengelolaan Taman Nasional, aspek kelembagaan dan aspek teknis. Kolaborasi management dituangkan dalam kesepakatan bersama dan dirinci dalam perjanjian kerja sama yang menguraikan tentang hak dan kewajiban masing-masing institusi yang berkolaborasi.
::: FORUM REMBUG MASYARAKAT MERAPI :::
Forum Rembug Masyarakat Merapi merupakan wadah masyarakat di wilayah Gunung Merapi untuk menyampaikan aspirasi sekaligus sebagai mitra kerja Pemerintah yang melakukan kolaborasi dalam pembangunan dan pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi.
Adapun tugas dan kewenangan pengurus Forum Rembug Masyarakat Merapi adalah :
  • Forum dibentuk dari oleh dan untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah Gunung Merapi atau yang mendapat dampak baik langsung maupun tidak langsung akibat pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi.
  • Menampung aspirasi masyarakat serta sebagai mitra dalam pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi.
  • Menyusun Rencana Kegiatan (action Plan) melalui penyerapan aspirasi mulai dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
  • Mengusulkan Rencana Kegiatan dimaksud kepada Pemerintah baik Pusat, Propinsi maupun Kabupaten.
  • Sebagai mitra kerja Pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan [engelolaan Taman Nasional Gunung Merapi.
Forum Rembug Masyarakat Merapi terdiri dari :
Kabupaten Magelang : - Kecamatan Dukun
- Kecamatan Srumbung
Kabuaten Boyolali : - Kecamatan Cepogo
- Kecamatan Selo
- Kecamatan Musuk
Kabupaten Malang : - Kecamatan Kemalang
Kabupaten Sleman : - Kecamatan Cangkringan
- Kecamatan Pakem
- Kecamatan Turi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar